CiriCara.com – Memiliki buah hati tentulah menjadi dambaan bagi setiap pasangan suami istri di muka bumi. Kehadiran buah hati menjadi pengikat perkawinan diantara pasangan suami istri. Tentu belum lengkap rasanya bagi suatu keluarga bila tanpa kehadiran si buah hati.
Tawa yang lucu, pandangan mata yang menggemaskan serta suara tangisannnya yang membuat renyah suasana, pastinya menjadi keinginan kuat bagi setiap pasangan dalam berumah tangga. Untuk mendapatkan si buah hati tentunya perlu kerja sama yang baik antara suami istri baik saat kehamilan maupun saat setelah kelahiran.
Banyak hal-hal yang harus dipersiapkan baik itu materiil maupun moril. Sang suami pun harus menjadi suami siaga apalagi pada saat-saat genting menjelang kelahiran.
Ada hal-hal yang harus diperhatikan bagi Anda khususnya pasangan suami istri yang mendambakan serta menunggu kelahiran sang buah hati. Kita pun pastinya tidak menginginkan hal-hal terburuk baik saat dalam kandungan maupun menjelang kelahiran. Tujuannya agar si bayi lahir selamat, sehat, dan tentunya Ibunya juga selamat serta sehat.
1. Siapkan mental untuk menjadi orang tua
Cara mempersiapkan diri menjadi orang tua/ Ist.
Cara mempersiapkan diri menjadi orang tua/ Ist.
Hal ini penting agar setiap pasangan menjadi siap secara mental untuk menjadi orang tua dengan segala resikonya. Pastinya menjadi orang tua akan penuh perjuangan dan pengabdian lahir dan batin demi tumbuh kembangnya si buah hati agar menjadi generasi bangsa yang baik.
2.Siapkan kebutuhan anak hingga dewasa
Mengajari anak-anak bersosialisasi /
Ist.
Menanti kehadiran si buah hati tentunya harus dipersiapkan yaitu segala kebutuhannya baik sejak dalam kandungan maupun setelah dia lahir ke dunia. Perawatan saat dia ada dalam kandungan berupa pemberian nutrisi yang cukup juga pendidikan sejak dini melalui terapi musik klasik dan kegiatan beribadah agar sang anak kelak lahir sehat, cerdas namun juga agamais sesuai harapan kedua orang tuanya.
3.Siapkan kebutuhan mendesak untuk bayi
Mainan khusus bayi
Ist.
Siapkan peralatan untuk kebutuhan si kecil menjelang kelahiran seperti baju bayi, popok, peralatan khusus mandi bayi, mainan dan lain sebagainya termasuk box tidur si bayi. Alangkah baiknya segala kebutuhan bayi ini dipersiapkan step by step, bisa mulai dari popok, dan lain-lain namun harus disesuaikan kondisi keuangan orang tuanya.
4. Awasi tumbuh kembang anak
Manfaat ASI
Tumbuh kembang anak / Ist.
Pada saat bayi lahir, bukan hanya Sang Ibu harus siaga namun juga Suami dan anggota keluarga lainnya harus berperan serta membantu dan mengawasi tumbuh kembangnya sang buah hati. Terutama orang tua, bagaimana pun memiliki pengalaman berharga dalam merawat dan membesarkan anak-anak mulai dari bayi hingga dewasa. Jalinlah hubungan yang baik diantara kedua belah pihak, baik dari pihak suami maupun istri.
5. Beri ASI Eksklusif
Ist
Ist
Untuk para Ibu yang bekerja, pengasuhan bayi bisa diserahkan baik pada pihak keluarga yang terpercaya maupun pihak lainnya seperti babysitter yang dianggap mampu untuk menjaga dan merawat sang Bayi. Tapi perlu diingat, harus diusahakan pemberian ASI ekslusif bagi bayi yang berusia antara 0-6 bulan.
6.Perhatikan kebutuhan medis bayi
Ist
Ist
Karena si kecil masih dalam pertumbuhan yang rentan dengan berbagai penyakit, siapkan slalu obat-obatan buat si kecil, seperti obat demam, obat sakit perut sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini diperlukan pada saat kondisi darurat, sehingga orang tua tidak kelabakan atau panik saat memberi pertolongan pertama pada bayi/anak yang sakit
7. Awasi dan jaga anak Anda
tips keluarga, makanan tepat untuk bayi berusia 6-12 bulan, bayi, makanan bayi, 6 jenis makanan bayi
Ist
Masa anak-anak adalah masa keemasan dalam kehidupan sang anak oleh karena itu orang tua harus senantiasa menjaga, mengawasi dan mendidik anak-anak sejak dari dini agar kelak hidupnya berguna. Orang tua terutama Sang Ibu harus meluangkan waktu yang lebih untuk memberi perhatian pada anak-anaknya. Anak yang sehat, cerdas namun juga agamis adalah dambaan setiap orang tua.
Indahnya memiliki keluarga yang bahagia tentunya membutuhkan kerjasama yang sinergis antara anggota keluarga. Sedari dari awal, tanaman niat dan pola berkeluarga agar terbentuk keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Jadi bagi siapa pun yang siap berkeluarga, tidak usah ragu untuk memulainya. Semoga tips ini berguna dan bisa membantu baggi calon orang tua
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Senin, 20 Maret 2017
Tahapan Perkembangan Bayi Usia 1-2 Tahun
Tahapan Perkembangan Anak Umur 1 – 2 Tahun
Anak umur 1 – 2 tahun sedang mengalami pertumbuhan otak yang sangat pesat. Pematangan otak, pembentukan jaras persarafan dan hubungan-antar-neuron (sinapsis) berkembang dengan sangat pesat di masa kanak-kanak. Sebanyak 2 juta sinapsis terbentuk setiap detik di korteks cerebri otak anak yang sehat. Pada umur 8 bulan sinapsis di otak bayi bertambah dari 50 trilyun menjadi 1.000 trilyun. Selain sinapsis itu juga terjadi proses myelinisasi di serabut saraf yang penting bagi transmisi impuls neurotransmitter ke sinapsis.
Pada usia 6 bulan, otak bayi telah mencapai separuh berat otak dewasa (Early Childhood Development, WHO). Pada umur 1 tahun bayi bertambah beratnya hingga 3 kali lipat berat lahir, panjangnya bertambah hingga separuh panjang lahir dan otaknya telah bertambah berat sangat pesat hingga mencapai hampir otak dewasanya nanti. Pertumbuhan ini memerlukan nutrisi makanan yang cukup serta lingkungan yang sehat.
Anak tumbuh pesat
Namun, anak tidak hanya butuh makanan untuk berkembang. Anak membutuhkan stimulasi supaya bisa mencapai perkembangan yang baik.
Sejak lahir hingga umur 1 tahun terjadi perkembangan kemampuan gerak-motorik kasar yang sangat dramatis dimulai dari bagian kepala terlebih dahulu kemudian ke kaki. Bayi secara bertahap akan mampu melakukan gerakan mengangkat kepala, berguling tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, berjalan dengan dibantu hingga berjalan sendiri.
Ketrampilan koordinasi gerakan mata – tangan dan motorik halus lainnya juga berkembang dengan pesat. Pada mulanya bayi memiliki gerak refleks untuk menggenggam, mampu mengontrol gerakan menggenggam volunteer, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain, menjumput benda-benda, menunjuk dengan jari, makan sendiri hingga membuat goresan dengan krayon. Bayi terlahir dengan kemampuan membentuk ingatan bawah sadar (implisit), sedangkan kemampuan membentuk ingatan yang disadari (ekspilisit) akan terbentuk ketika anak berumur 2 tahun yang terikat pada perkembangan bahasa.
anak mampu
• Meniru tingkah laku orang dewasa disekitarnya
• Memahami kata-kata dan ide dengan lebih baik
• Melakukan eksperimen dengan benda-benda di sekitarnya
colorful hand
• Mengenali kepemilikan barang
• Mampu menunjukkan serta menyebutkan nama-nama benda dan gambar. Umur 15 – 16 bulan anak senang mempelajari bagian-bagian tubuh, benda, objek, dan warna.
• Mengucapkan beberapa kata bersamaan. Umur 1 tahun bisa mengucapkan 3 kata selain “dada” dan “mama”. Umur 13 – 14 bulan mulai mengoceh lebih banyak dan bisa mengucapka 6+ kata. Umur 15 – 16 bulan bisa menggunakan 2 kata dalam kalimat dan bertanya “apa itu?”. Umur 17 – 19 bulan menguasai 20+ kata. Anak yang sering diajak bicara dan dibacakan cerita akan menguasai sekitar 200 kata di umur 2 tahun.
• Umur 1 tahun belajar minum dengan cangkir. Umur 13 – 14 bulan sudah bisa lebih baik saat minum dengan cangkir, lebih sedikit tumpah. Umur ini direkomendasikan oleh AAP supaya anak disapih dari dot.
Menyapih dot
• Mulai bisa makan sendiri. Umur 13 – 14 bulan bisa mulai menggunakan sendok sendiri dengan lebih baik.
• Mengikuti perintah sederhana dan membantu menyelesaikan tugas sederhana (umur 17 – 19 bulan)
• Mencorat-coret saat diberikan krayon atau pensil
• Menikmati saat dibacakan kisah dongeng atau diajak bernyanyi lagu sederhana
• Umur 15 – 16 bulan belajar melepas baju sendiri. Umur 20 – 23 bulan belajar memakai baju sendiri.
• Umur 13 – 14 bulan bisa menumpuk 2 balok. Umur 15 – 16 bulan bisa menumpuk 4 balok. Umur 20 – 23 bulan bisa menumpuk 8 kotak.
• Umur 1 tahun bisa melakukan gerakan membungkuk dan kembali tegak.
• Umur 1 tahun bisa berdiri sendiri dengan lebih baik dan berjalan rambatan di mebel atau benda sekitarnya. Umur 13 – 14 bulan sudah bisa berjalan mundur. Umur 17 – 18 bulan bisa melangkah naik tangga. Umur 20 – 23 bulan sudah bisa melompat di satu tempat.
• Membangun relasi berteman dengan anak lain
anak sehatteman sebaya
• Mulai bisa dan suka bermain peran
• Umur 17 – 19 bulan bisa main lempar bola dan menyodorkan mainan ke tangan orang dewasa untuk minta tolong saat tidak bisa memainkannya. Umur 20 – 23 bulan bisa menendang bola ke depan.
• Menyelesaikan masalah
• Menunjukkan kebanggaan saat berhasil melakukan sesuatu
saran bagi ortu
• Lindungi bayi dari bahaya fisik.
• Anak sedang memantapkan ketrampilan berjalan. Ajari anak untuk berjalan dengan sabar dan telaten. Jangan paksa anak untuk belajar berjalan saat dia menolaknya.
• Anak sedang belajar mengekspresikan emosi. Saat anak memukul, mencakar, menggigit atau nangis mengamuk sebaiknya orang tua dan pengasuh tetap sabar. Jangan memukul, mencubit atau melakukan tindakan yang akan melukai anak. Nasehati anak dengan kalimat sederhana yang mudah dipahami.
• Anak mulai mengerti tentang kepemilikan barang. Ajarkan tentang pentingnya “saya” dan “kepemilikan” sebelum anak belajar tentang “dia” dan “punya orang lain”. Ibu bisa menyediakan kotak untuk menyimpan barang milik anak sebagai stimulus kepemilikan.
fun learning4
• Ajarkan anak untuk tidak menyakiti orang lain dan untuk berbagi dengan sabar, namun jangan permalukan anak. Latih anak untuk berempati terhadap sesama.
• Sering bacakan anak buku cerita dan ajak anak bermain permainan anak-anak. Biarkan anak menunjuk-nunjuk gambar dan membuat suara-suara. Bantu ajarkan anak membuka halaman buku.
Story telling
• Ajarkan anak benda-benda berbahaya dengan bahasa yang mudah dia mengerti. Tunjukkan warna, benda dan ukuran (balon merah, sendok besar, mangkok kecil).
• Pilihan mainan: balok susun, kotak pasir, mainan yang bisa dinaiki, mainan yang bisa ditarik, bola, mainan dengan bunyi musik, boneka, dll.
• Ajak anak bicara seperti biasa, jangan ikut menggunakan bahasa bayi (cadel, salah ucap)
• Berikan imunisasi yang diperlukan anak dengan jadwal yang tertib
• Ajak anak untuk makan, jangan paksa anak untuk makan
• Buat aturan sederhana dan buat batasan yang memungkinkan dipenuhi anak. Anak sedang belajar tentang disiplin dan peraturan sehingga terkadang dia melanggar aturan yang telah ditetapkan.
Jangan hanya sekedar bilang: “Jangan!” , namun jelaskan juga alasannya.
• Puji anak atas prestasinya, hibur anak saat kecewa, berikan perlindungan yang dia perlukan saat ketakutan dan konsisten memberikan curahan cinta dan kasih sayang setiap hari
• Berikan anak pilihan sehingga anak bisa memahami dan mengekspresikan keinginannya. Jangan bilang “Tidak” terlalu sering. Jangan paksa anak untuk melakukan pilihan orang tua. Abaikan penolakan anak jika dia belum mampu memilih.
tanda perhatian
Mengetahui tahapan tumbuh-kembang anak akan bisa menjadi pedoman bagi orang tua untuk mengenali permasalahan tumbuh kembang sedini mungkin. Segera konsultasikan ke tenaga kesehatan saat ibu menemukan salah satu hal berikut ini:
• Kurang bisa merespons terhadap orang lain
• Sulit menjaga keseimbangan tubuh saat berjalan
• Tidak bisa berjalan hingga umur 18 bulan
• Jalan selalu berjinjit atau gagal melakukan pola gerakan jalan jari – tumit yang matang setelah anak berbulan-bulan lamanya sudah bisa berjalan
• Tidak bisa mengucapkan lebih dari 15 kata di umur 2 tahun
• Belum mengetahui fungsi-fungsi barang-yang-biasa dipakai di rumahnya di usia 15 bulan (sapu, sendok, garpu, piring)
• Tidak bisa menirukan perilaku atau mengucapkan kata hingga akhir usia 2 tahun
• Tidak bisa mengikuti perintah sederhana di umur 2 tahun
• Tidak bisa mendorong mainan-beroda di umur 2 tahun
• Ada luka di tubuhnya atau perubahan perilaku yang tidak wajar secara mendadak (terutama jika anak dijaga oleh orang lain seperti pembantu)
• Mendadak kehilangan ketrampilan yang sebelumnya telah dikuasai dengan baik
• Kurangnya nafsu makan
Semua anak tumbuh berkembang dalam pola yang sama, namun setiap anak memiliki langkahnya masing-masing. Each child develops at her or his own pace. Setiap anak memiliki kesukaan, sifat dan gaya dalam berinteraksi sosial serta metode belajar sendiri-sendiri. Memahami tahapan tumbuh kembang anak sesuai umur bisa membantu orang tua. Orang tua sebaiknya memahami kapan dan dimana bisa meminta pertolongan professional jika terjadi gangguan tumbuh kembang anak.
Monitoring tumbuh kembang anak oleh tenaga kesehatan sebaiknya dilakukan pada umur 6 bulan, 18 bulan dan 2,5 tahun atau saat orang tua curiga anak mengalami gangguan tumbuh kembang.
Cara Menjadi Ibu yang Baik
Seorang sejarahwan terkenal Amerika, Washington Irving, mengatakan "Ibu adalah sahabat sejati, hanya ibulah yang tetap bersama kita dalam semua kesusahan, kesedihan dan saat tergelap dalam hidup kita." Dalam kehidupan ini, sosok atau figur seorang ibu memiliki peran sangat penting dalam perkembangan mental serta emosional seseorang. Ibu digambarkan sebagai sosok malaikat yang nyata dalam kehidupan seorang manusia, kasih sayang dan kelemahlembutannya tak tergantikan oleh apa pun.
Dalam filosofi China ada sebuah konsep keseimbangan yang lebih sering dikenal dengan istilah Yin- Yang, yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sifat kekuatan yang saling berhubungan dan berlawanan di dunia ini dan bagaimana mereka saling membangun satu sama lain. Hal yang sama juga terjadi di dalam keluarga, orang tua yang terdiri dari ayah dan ibu, fungsi seorang ibu juga adalah sebagai penyeimbang.
Dalam setiap rumah tangga, peran ibu sangat diperlukan. Sebaik-baiknya seorang ayah, dia tidak akan bisa menggantikan peran sebagai ibu. Kepekaan, kasih sayang dan kelemah-lembutannya, kodrat Ilahi inilah yang tak dimiliki oleh seorang pria. Bagi anak-anak, karena kesabaran dan kepekaannya, ibu sering dipakai sebagai tempat untuk mencurahkan segala beban dan permasalahan hidupnya, kadang pula kedekatan seorang anak terhadap ayahnya tidak bisa mengalahkan kedekatannya kepada si ibu.
Karakter seorang ibu sangat penting bagi setiap anak baik perempuan maupun laki-laki. Namun khususnya bagi anak laki-laki, ibu adalah cinta pertama dan sejatinya, sosok yang dapat mendidiknya untuk menjadi pribadi yang penuh kasih dan bertanggung jawab. Para ibu betapa penting peran tugas Anda bagi anak laki-laki Anda khususnya, didiklah mereka agar menjadi pria-pria yang sabar, penyanyang, penuh percaya diri dan bertanggung jawab bagi keluarganya suatu hari nanti. Guna mewujudkannya, berikut adalah 6 cara yang bisa Anda gunakan untuk menjadi ibu yang baik bagi anak laki-laki Anda:
1. Mengajarkan kesabaran dan ketegaran
Masalah demi masalah yang menimpa dalam keluarga Anda, hendaknya Anda tangani dengan kesabaran. Kesabaran yang ditunjukkan oleh seorang ibu, dapat menjadi contoh nyata bagi anak-anaknya. Ketika Anda sabar dan tegar, hal itu akan mengajarkan kepada anak Anda, secara tidak langsung, agar mereka juga kuat mengatasi permasalahan yang akan dihadapinya kelak ketika sudah dewasa nanti.
2. Mengajarkan kelemah lembutan
Seorang anak laki-laki yang tumbuh tanpa seorang ibu, umumnya akan menjadi seseorang yang kasar, kurang peka terhadap diri sendiri, tidak menghargai orang lain serta lingkungan sekitarnya. Ajarkanlah kepada anak lelaki Anda agar menjadi lemah lembut dalam bersikap, tanpa harus menghilangkan sisi ketegasannya.
3. Sebagai perekat
Terkadang di dalam rumah tangga konflik pertikaian sesama anggota keluarga bisa tak terhindarkan, ibu adalah satu-satunya orang yang seharusnya berdiri pada posisi netral. Jadilah penengah dan pendamai perselisihan antara anak dengan ayah atau anak dengan saudaranya. Secara singkat jadilah "perekat" untuk mempersatukan seluruh anggota keluarga, agar dapat bekerja sama dengan baik.
4. Menjadi penyemangat
Ada kalanya hari-hari anak Anda penuh dengan tantangan, jadilah ibu yang peka dengan situasi yang anak Anda sedang rasakan. Berpikirlah secara positif dan berikan kata-kata serta dukungan penyemangat agar anak Anda memiliki keyakinan dan perasaan optimis yang tinggi bahwa segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya.
5. Menjadi penasihat yang baik
Ada kalanya seorang anak akan bimbang ketika akan mengambil sebuah keputusan untuk yang pertama kalinya. Peran Anda di sini sangat diperlukannya, berikanlah masukan dan nasihat-nasihat yang dia perlukan, bantulah dia untuk percaya diri dan mampu memahami dampak baik serta buruk dari setiap keputusan yang akan dia ambil. Yakinkan dia bahwa apa pun keputusan yang akan dia ambil, itu adalah yang terbaik untuknya.
6. Menjadi ibu yang pemberani
Sebagai seorang wanita Anda juga harus berani dalam melakukan berbagai aktifitas. Kadang Anda harus melakukan sendiri tugas-tugas seorang pria, tanpa harus menunggu hingga suami Anda pulang dari kerja, ketika hujan deras dan atap rumah bocor, Anda dapat berinisiatif melakukan seorang diri untuk menambal atap rumah Anda yang bocor tersebut. Mungkin bagi Anda hal itu sepele, tapi di mata anak Anda, Anda adalah seorang ibu yang hebat.
Senin, 13 Maret 2017
Perawatan Bayi yang Baru Lahir
Perawatan yang Tepat untuk Bayi yang Baru Lahir

Jika Bunda baru saja memulai peran sebagai orangtua, Bunda pasti
memiliki berbagai pertanyaan tentang bagaimana cara yang tepat untuk merawat Si
Kecil. Tentunya, merawat bayi bukanlah sebuah perkara yang mudah. Jika ini
adalah pertama kalinya bagi Bunda, Bunda harus mulai belajar tentang cara-cara
untuk merawat kebersihan bagian-bagian tubuh Si Kecil.
Mata
Setiap 3 detik, bayi yang baru lahir akan mengeluarkan air mata.
Karena sejak di dalam kandungan Si Kecil belum pernah menangis, maka air mata
ini akan mengalir ke saluran di ujung mata dekat hidung. Air mata bayi akan
membunuh kuman beberapa menit pertama. Namun, lewat beberapa menit, air mata
ini justru akan menjadi makanan kuman. Untuk itu, Bunda perlu melakukan
pemijatan dengan lembut di area sudut mata ke bawah dan ke arah hidung, yang fungsinya
untuk membuka saluran air mata Si Kecil.
Kulit Kepala
Setiap bayi yang baru lahir biasanya memiliki cradle crap atau kerak di kulit
kepala yang disebabkan oleh polusi udara dan debu. Bunda bisa menggunakan baby oil dan memijatkannya pada
kulit kepala Si Kecil dengan lembut. Sedangkan untuk perawatan kulit kepala,
Bunda harus memastikan kulit kepala Si Kecil tetap kering, karena kerak ini
akan semakin menjadi jika kulit kepala dalam keadaan berkeringat.
Tali Pusar
Umumnya, tali pusar akan putus sekitar 1-2 mingguan setelah
kelahiran. Dalam rentang waktu ini, jika tali pusar masih belum putus, Bunda
harus menjaganya dari kotoran, karena bagian ini sangat mudah terkena infeksi.
Untuk itu, bersihkan tali pusar dengan air matang, dan pastikan tali pusar
selalu dalam keadaan kering. Jika tali pusar terkena air dan basah, Bunda bisa
menggunakan tisu dan kain kasa steril untuk mengelapnya.
Kulit
Kulit bayi harus dijaga kelembabannya setiap waktu agar
terhindar dari kekeringan. Bunda bisa memakaikan baby
oil yang bermanfaat untuk membuat kulit Si Kecil tetap halus,
lembut, dan terhindar dari lecet. Sedangkan untuk mengatasi biang keringat,
Bunda cukup memberikan bedak khusus bayi.
Telinga dan Hidung
Jika ada cairan atau kotoran yang keluar dari telinga atau
hidung Si Kecil, Bunda harus membersihkannya dengan hati-hati. Hindari
penggunaan cotton buds, tisu yang digulung kecil, atau menggunakan jari tangan,
karena justru akan mendorong kotoran lebih jauh ke dalam, sehingga semakin sulit
untuk dibersihkan.
Mulut
Endapan susu pada bagian lidah Si Kecil sebenarnya tidak perlu
dibersihkan, karena bisa menimbulkan lecet. Setelah bayi berusia 3 bulan,
endapan susu perlahan-lahan akan hilang dengan sendirinya kok, Bun.
Kuku
Kuku bayi yang baru lahir cenderung sangat sensitif. Karena
itulah, Bunda harus berhati-hati saat memotong kuku Si Kecil, jangan sampai
kulitnya ikut terpotong. Setelah memotong kuku, jangan lupa dikikir ya, Bun.
Jika tidak, kukunya yang tajam bisa menggores bagian tubuh lain, sebab bayi
akan menggunakan tangannya untuk menyentuh apapun, termasuk bagian wajahnya.
Bokong
Popok yang basah akan menyebabkan berbagai macam iritasi pada
bokong. Gesekan popok yang basah dengan air kecing atau tinja Si Kecil akan
menyebabkan timbulnya gatal dan merah di area sekitar bokong. Untuk
mencegahnya, Bunda harus menjaga area bokong Si Kecil tetap kering dan bersih.
Jika usaha pencegahan tidak berhasil, maka Bunda perlu mengurangi penggunaan
popok sekali pakai (diapers),
seperti hanya saat bepergian saja atau saat tidur malam.